200-an Sastrawan Ber-Muktamar Sastra 2018 di Situbondo
SITUBONDO (Litera.co.id) – Sekitar 200 sastrawan dari berbagai daerah akan mengikuti Muktamar Sastra 2018 di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo, pada 16-20 Desember 2018. Perhelatan sastra ini didukung oleh Lembaga Ta’lif Wan Nasyr (LTN) Nahdlatul Ulama Jawa Timur dan TV9 Nusantara. “Kegiatan ini sebagai upaya menguatkan persatuan dan kesatuan bangsa melalui kebudayaan,” kata KH Sururi Arumbi, ketua Panitia.
Muktamar Sastra 2018 yang mengusung tema “Menggali Kenusantaraan Membangun Kebangsaan” ini akan dihadiri 200-an sastrawan, pegiat, peneliti, kritisi dan praktisi sastra dari Sabang sampai Merauke. Ada dua tema yang akan dibahas dalam permusyawaratan ini, yakni Sejarah dan Khazanah Kesusastraan Pesantren dan Pergumulan Kesusastraan di Indonesia.
Perhelatan Muktamar Sastra 2018 ini akan dibuka oleh Menteri Agama Republik Indonesia Lukman Hakim Saifuddin pada Rabu (19/12), pukul 09.00 WIB. Lalu akan dilanjutkan dengan Pidato Kebudayaan dengan tema “Santri, Sastra dan Peradaban Dunia” oleh KH. A. Mustofa Bisri, pukul 13.00 WIB.
Selain itu, kegiatan ini juga akan diisi dengan Diskusi Pleno dan Panel Sastra, Workshop Kepenulisan, Talkshow Sastra, Panggung Seni Budaya/Shalawat.
Guna mesukseskan dan memberi bobot nilai acara dalam permusyawaratan ini, maka dibutuhkan para narasumber sebagai pelontar ide dan data, dari para penggiat, pengamat, dan stakeholder sastra nusantara dan sastra pesantren, antara lain Lukman Hakim Saifuddin, KH. A. Mustofa Bisri (Gus Mus), Emha Ainun Nadjib, KH. D. Zawawi Imron, K.H.R. Achmad Azaim Ibrahimy, Dr. Abdul Hadi WM, Dr. Faruk, Prof. Maman S. Mahayana, Ahmadun Yosi Herfanda, Raudal Tanjung Banua, Dr. Tengsoe Tjahyono, dan lain-lain.
Akan ada juga pertunjukan Parade Puisi oleh penyair nasional yang menampilkan Aslan Abidin, Salman Yoga S, Isbedy Stiawan, Iyut Fitra, Mahendra, Chavcay Syaifullah, dan lainnya. (R)